BIRU - Dian Pramana Putra
Tiada pernah saya bahagia
Sebahagia kini oh kasih
Sepertinya ‘ku bermimpi
Dan hampir tak percaya
Hadapi kenyataan ini
Belai manja serta kecup sayang
Kau curahkan penuh kepastian
Hingga bisa menghapuskan
Luka ukiran cinta
Yang sekian usang sudah menyakitkan
Kau terangkan gelap mataku
Kau hilangkan bingung hatiku
Kau hidupkan lagi cintaku
Yang t’lah beku dan membiru
Kini tetes air mata haru
Menghiasi kesepakatan yang terpadu
Tuhan jangan kau pisahkan
Apapun yang terjadi
‘Ku ingin s’lalu dekat kekasihku
MASIH ADA - Dian Pramana Putra
ada bayanganmu dimataku
yang selalu membuatku rindu
bagaimana caranya oh kasihku
kuingin jumpa dengan kamu
bagaimana caranya ??
aku yakin diantara kita
masih ada cinta yang membara
bagaimana caranya oh sayangku
kuingin juga kau mengerti
bagaimana caranya ??
haruskah kuteteskan air mata dipipi
haruskah kucurahkan segala rasa dihati
oh haruskah kau kupeluk dan tak kulepas lagi
agar tiada pernah ada kata berpisah ..
lupakanlah dongeng kelabu
kita susun lagi langkah baru
bagaimana caranya oh cintaku
kuingin senang denganmu
bagaimana caranya
SEMUA JADI SATU - Dian Pramana Putra
Cinta yaitu kenangan
Rasanya tak gampang dilupakan
Cinta yaitu kenangan
Indahnya tak gampang dibayangkan
Tangisan dan tawa serta
Riang canda
Berjuta benci juga rindu
Semua tumbuh jadi Satu
Khayalan yang faktual serta
Angan angan
Beruta mimpi dan harapan
Semua tumbuh jadi satu
Bisikanmu oh kasihku
Cinta yaitu kenangan
Terkadang di atas segalanya
Ye .. ye
Cinta yaitu kenangan
Goresan dua hati yang kasmaran
Tangisan khayalan tangisan ....
Tertawa .. serta riang canda
Khayalan .. semua tumbuh jadi satu
BENCI TAPI RINDU - Diana Nasution
Bukan hanya sekedar penghibur
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Sakit hatiku
Kau buat begini
Kau tiba dan pergi
Sesuka hatimu
Oh... kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Oh... sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun saya rindu
Bencinya hati ini
Tapi saya rindu
APA SALAH DAN DOSAKU - D'lloyd
haruskah hidupku terus begini
dengan derita yang tiada final
kemanakah jalan
yang harus kutempuh
agar ku senang
(*)
oh...Tuhan berikan petunjukMu
untuk kujadikan pegangan
hidupku...
apakah salahku dan apa
dosaku...
sampai ku begini .....
aku tak sanggup lagi
menerima derita ini
aku tak sanggup lagi
menerima semuanya
kembali ke (*)
CINTA HAMPA - D'lloyd
Ibarat air di daun keladi
Walaupun tergenang tetapi tak meninggalkan bekas
Pabila tersentuh dahannya bergoyang
Air pun tertumpah tercurah habis tak tinggal lagi
Begitu juga cintamu padaku
Cinta hanya separuh hati kau lepas kembali
Nanti disuatu masa kau juga kan merasa
Betapa sakitnya hati kecewa kerana cinta
( korus )
Bila kau lihat
Pemuda yang lebih gaya
Cintamu pun segera
Berpindah kepadanya
Tapi biarlah kau cari yang lain
Nanti disuatu masa kau juga kan merasa
Betapa sedihnya hati kecewa kerana cinta
KEAGUNGAN TUHAN - D'lloyd
Insaflah wahai manusia
Jika diri mu bernoda
Dunia hanya naungan
'tuk makhluk ciptaan tuhan
Dengan tiada terduga
Dunia ini kan binasa
Kita kembali ke asalnya
Menghadap Tuhan Yang Esa
( korus )
Dialah Pengasih dan Penyayang
Kepada semua insan
Janganlah ragu atau bimbang
Pada Keagungan Tuhan
Betapa Maha Besarnya
Pencipta alam semesta
Siapa selalu berbakti
Mengabdi pada Ilahi
Di dunia dan final masa
MENGAPA HARUS JUMPA - D'lloyd
Mengapakah kita harus berjumpa
Dikala kau telah berdua
Berdosakah diriku kepadanya
Pabila saya mencintaimu
Namun kini apalah dayaku
Semua kini telah terjadi
Walaupun kau sayang kepadaku
Tak mungkin oh tak mungkin
Oh Tuhan yang Kuasa
Berilah petunjuk-Mu
Betapa pedih kurasakan
Kasihku tak sampai
Kembalilah kau ke-padanya sayang
Biarkanlah kini kusendiri
Doaku selalu menyertaimu
Semoga kau berdua bahagia
Kembali
Uuuh... uhhhh
OH! TAK MUNGKIN - D'lloyd
*
Oh tak mungkin tak mungkin saya kembali
Oh tak mungkin tak mungkin ku tiba lagi
Cukup sudah kau menyakiti hatiku
Cukup sudah kau berdusta padaku
Jangan kau tiba lagi
Jangan kau ingat lagi diriku ini
Tiada sakit hati tiada hati lagi
Walau kau sayang pada diriku
(ulang *)
Lalalala...lalalalala...lalalala
(ulang *)
Lalalala...lalalalala...lalalala
AKU INGIN PULANG - Ebiet G. Ade
Kemanapun saya pergi
Bayang-bayangmu mengejar
Bersembunyi dimanapun
S'lalu engkau temukan
Aku merasa letih dan ingin sendiri
Kutanya pada siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab semua insiden
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam kesunyian
Aku mencari balasan di bahari
Kuseret langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendengar bunyi
Menutupi jalan, menghentikan petualangan
Du du du du du du du
Kemanapun saya pergi
Selalu kubawa-bawa
Perasaan yang bersalah tiba menghantuiku
Masih mungkinkah pintumu kubuka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan
Lihatlah saya terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Aku ingin pulang
Hu...
Aku harus pulang
Hu...
Aku ingin pulang
Aku harus pulang
Oho...
Aku harus pulang
Hu...
Aku ingin pulang
BERITA KEPADA KAWAN - Ebiet G. Ade
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang, engkau tak duduk di sampingku, mitra
Banyak dongeng yang mestinya kau saksikan
di tanah kering berbatuan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Tubuhku terguncang di hempas kerikil jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini menyerupai jadi saksi
gembala kecil menangis sedih ho ho ho ho
Kawan coba dengar apa jawabnya
ketika ia kutanya "Mengapa?"
Bapak ibunya telah usang mati
ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di bahari kukabarkan semuanya
kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal saya sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan gembira dengan dosa-dosa
atau alam mulai enggan dekat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
ho ho ho
ho ho ho ho
ho ho ho ho
ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho
Kawan coba dengar apa jawabnya
ketika ia ku tanya "Mengapa?"
Bapak ibunya telah usang mati
ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di bahari kukabarkan semuanya
kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal saya sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan gembira dengan dosa-dosa
atau alam mulai enggan dekat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
ho ho ho
ho ho ho ho
ho ho ho
ho ho ho ho (ho...) ho ho ho (ho...)
ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho
MENJARING MATAHARI - Ebiet G. Ade
Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku
pekat, katamu peralat menyelimuti matahari
aku dan semua yang ada di sekelilingku
merangkak menggapai dalam kelam
mendung, benarkah menunjukan akan segera turun hujan
deras, biar semua lembap yang ada di muka bumi
siramilah juga jiwa kami semua
yang tengah dirundung kehalauan
roda jaman menggilas kita
terseret tertatih-tatih
sungguh hidup sangat diburu
berpacu dengan waktu
tak ada yang sanggup menolong
selain yang di sana
tak ada yang sanggup membantu
selain yang di sana
dialah Tuhan
dialah Tuhan
oh, oh, oh Tuhan
hmm, hmm, hmm Tuhan
UNTUK KITA RENUNGKAN - Ebiet G. Ade
Kita mesti telanjang dan benar-benar higienis
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih menempel
ho ho singkirkan debu yang masih menempel
Du du du du du du du du du ho
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Anug'rah dan bencana yaitu kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil biar kita sadar
adalah Dia di atas segalanya
ho ho yaitu Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar,
lahar dan angin ribut menyapu higienis
Ini bukan hukuman, hanya satu instruksi
bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang jikalau kita kaji lebih jauh
dalam kekalutan masih banyak tangan
yang tega berbuat nista ho ho
Tuhan niscaya telah memperhitungkan
amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita 'kan sembunyi?
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya runduk sujud padaNya
Du du du du du du du du du ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Berusahalah biar Dia tersenyum
ho ho berusahalah biar Dia tersenyum
Du du du du du du du du du ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
EBIET ELEGI ESOK PAGI - Ebiet G. Ade
Ijinkanlah kukecup keningmu
bukan hanya ada di dalam angan
Esok pagi, kau buka jendela
'kan kau dapati seikat kembang merah
Engkau tahu, saya mulai bosan
bercumbu dengan bayang-bayang
Bantulah saya temukan diri,
menyambut pagi, membuang sepi
Ijinkanlah saya kenang sejenak perjalanan
ho ho ho
Dan biarkan kumengerti
apa yang tersimpan di matamu
ho ho
Barangkali di tengah telaga
ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
bukan jadi mimpi di atas mimpi
Ijinkanlah saya rindu pada hitam rambutmu
ho ho ho
Dan biarkan 'ku bernyanyi
demi hati yang risau ini
ho ho
Barangkali di tengah telaga
ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
bukan jadi mimpi di atas mimpi
APAKAH ADA BEDANYA - Ebiet G. Ade
Apakah ada bedanya hanya membisu menunggu
dengan memburu bayang-bayang? Sama-sama kosong
Kucoba tuang ke dalam kanvas
dengan garis dan warna-warni yang saya rindui
Apakah ada bedanya jikalau mata terpejam?
Fikiran jauh mengembara, menembus batas langit
Cintamu telah mengkremasi jiwaku
Harum aroma tubuhmu menyumbat kepala dan fikiranku
Di bumi yang berputar niscaya ada gejolak
Ikuti saja iramanya, isi dengan rasa
Di menara langit halilintar bersabung
Aku merasa tak terlindung, terbakar kegetiran
Cinta yang kuberi sepenuh hatiku
Entah yang kuterima saya tak peduli,
aku tak peduli, saya tak peduli
Apakah ada bedanya ketika kita bertemu
dengan ketika kita berpisah? Sama-sama nikmat
Tinggal bagaimana kita menghayati
di cuilan jiwa yang mana kita sembunyikan
dada yang terluka, murung yang tersayat, rasa yang terluka
CINTAKU KANDAS DI RERUMPUTAN - Ebiet G. Ade
Aku mulai resah
Menunggu engkau datang
Berpita jingga sepatu hitam
Kau bawa cinta yang ku pesan
Aku mulai ragu
Dengan keberanianku
Berapa cinta kau tawarkan
Berapa banyak yang kau minta
Aku merasa terjebak
Dalam bulat membiusku
Namun dorongan jiwa
Tak sanggup ku tahan
Iblis manakah yang merasuk
Aku menentukan cara ini
Mungkin kerna ku merasa
Tak punya apa-apa
Dan ketika engkau datang
Aku pejamkan mataku
Lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Ku putuskan untuk berlari
Menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
Aku mulai sedar
Cinta tak mungkin ku kejar
Akan ku tunggu, harus ku tunggu
Sampai saatnya giliranku.
MASIH ADA WAKTU - Ebiet G. Ade
Bila masih mungkin kita menorehkan bakti
atas nama jiwa dan hati tulus lapang dada
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
mengumpulkan bekal perjalanan awet
ho ho ho du du du du du du
du du du du du du du ho ho ho ho
Kita niscaya ingat bencana yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap?
Tentu ada pesan yang tersirat yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah hingga kapan, tak ada yang bakal sanggup menghitung
Hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang
Kita sanggup mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
semuanya menjawab, "Tak mengerti."
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah hingga kapan, tak ada yang bakal sanggup menghitung
Hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang
Kita sanggup mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
semuanya menjawab, "Tak mengerti."
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
ho ho ho du du du du du du
du du du du du du du ho ho ho ho
ho ho ho du du du du du du
du du du du du du du ho ho ho ho
ho ho ho du du du du du du
du du du du du du du ho ho ho ho
ho ho ho du du du du du du
du du du du du du du ho ho ho ho
KALIAN DENGARKANLAH KELUHANKU - Ebiet G. Ade
Dari pintu ke pintu
Kucoba tawarkan nama
Demi terhenti tangis anakku
Dan keluh ibunya
Tetapi nampaknya semua mata
Memandangku curiga
Seakan hendak telanjangi
Dan kulit jiwaku
Apakah buku diri ini selalu hitam pekat
Apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan
Sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum
Dengan sorot mata yang lebih tajam dari matahari
Kemanakah sirnanya
Nurani embun pagi
Yang biasanya ramah
Kini mengkremasi hati
Apakah jikalau terlanjur salah
Akan tetap dianggap salah
Tak ada waktu lagi benahi diri
Tak ada kawasan lagi ‘tuk kembali
LAGU UNTUK SEBUAH NAMA - Ebiet G. Ade
Mengapa jiwaku mesti bergetar
Sedangkan musik pun manis ku dengar
Mungkin kerna ku lihat lagi
Lentik bulu matamu
Bibirmu dan rambutmu yang kau biarkan
Jatuh berderai di keningmu
Makin mengajakku terpana
Kau goreskan gita cinta
Mengapa saya mesti duduk di sini
Sedang engkau sempurna di depanku
Mestinya saya berdiri
Berjalan ke depanmu
Ku sapa dan ku nikmati wajahmu
Atau ku isyaratkan cinta
Tapi semua tak ku lakukan
Kata orang, cinta mesti berkorban
Mengapa dadaku mesti berguncang
Bila ku sebutkan namamu
Sedang kau diciptakan bukanlah untukku
Itu pasti, tapi saya tak mau perduli
Sebab cinta bukan mesti bersatu
Biar ku cumbui bayanganmu
Dan ku sandarkan harapanku.
NYAYIAN RINDU - Ebiet G. Ade
Coba engkau katakan padaku
apa yang seharusnya saya lakukan
bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam
Gemuruh ombak di pantai Kuta
Sejuk, lembut angin di bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak bisa mengusir kau yang manis
Bila saja kau ada di sampingku,
sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang perihal bulan merah ho...
Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du
Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
wajahmu yang bening, sejuk, segar
Kapan lagi kita akan bertemu
meski hanya sekilas kau tersenyum?
Kapan lagi kita nyanyi bersama?
Tatapanmu membasuh luka, ho...
Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du
TITIP RINDU BUAT AYAH - Ebiet G. Ade
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak renta dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu citra perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, ho ho dalam damai sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu kini banyak menanggung beban
Ayah, ho ho dalam damai sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu kini banyak menanggung beban
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
0 Response to "Koleksi Lirik Pop Indo Bag 2"