Latest News

Bag 6 Lirik Lagu Kenangan Indonesia

Lama ku rasa sepinya hati tanpa dirimu
Lama terasa rindu yang dalam menyiksa jiwaku
Lamanya daku kian menahan bingung gelisah
Yang selama ini selalu saja tiba menggoda
Dua purnama tanpa terasa berlalu sudah
Namun tiada pernah ku dengar kabarmu oh sayang
Mungkin dirimu telah bersama dengan yang lain
Hingga diriku begitu saja engkau lupakan
[
Dimana lagi, kemana lagi harus ku cari
Tempat untuk bertanya
Anginpun tiada, burungpun tiada
Semua tiada bawa berita
Kalau begini, terus begini
Aku tak tahu bagaimanakah lagi
Biarlah semua akan ku pasrahkan pada yang Illahi

Dua purnama tanpa terasa berlalu sudah
Namun tiada pernah ku dengar kabarmu oh sayang
Mungkin dirimu telah bersama dengan yang lain
Hingga diriku begitu saja engkau lupakan

Dimana lagi, kemana lagi harus ku cari
Tempat untuk bertanya
Anginpun tiada, burungpun tiada
Semua tiada bawa berita
Kalau begini, terus begini
Aku tak tahu bagaimanakah lagi
Biarlah semua akan ku pasrahkan pada yang Illahi
Kalau begini, terus begini
Aku tak tahu bagaimanakah lagi
Biarlah semua akan ku pasrahkan pada yang Illahi
Biarlah semua akan ku pasrahkan pada yang Illahi
Hey mengapa hujan turun lagi
Sedang hari indah begini
Hey mengapa burung tak bernyanyi
Indah yang tercipta
Kini hilang sudah engkau berdusta
Memang saya bunga
Yang sedang bersemi
Tapi bukan bunga sedap malam

Cinta yang kamu beri di hatiku sayang
Bukan cinta suci yang sejati
Bunga yang ku tanam dihatimu sayang
Bukan bunga hanya untuk dipetik layu
Bukannya bunga petik layu
Bukannya bunga harum layu
Bukannya bunga sedap malam
Hey mengapa engkau tiba lagi

Sedangkan hati benci begini
Hey pergilah jangan kamu kembali
Hati usang ini tak mungkin percaya padamu lagi
Memang saya bunga
Yang sedang bersemi
Tapi bukan bunga sedap malam

Cinta yang kamu beri di hatiku sayang
Bukan cinta suci yang sejati
Bunga yang ku tanam dihatimu sayang
Bukan bunga hanya untuk dipetik layu
Bukannya bunga petik layu
Bukannya bunga harum layu
Bukannya bunga sedap malam

Masihkah kamu ingat, sayang
Gadis yang pernah kau, sayang
Dia menunggumu, sayang Cintanya
Kau berikan ia janjiKau berikan ia cinta
Yang indah
Kau nyanyikan lagu, sayang
Tentang rembulan yang indah
Semua lagu-lagu indah Darimu
Kau berikan ia mimpi
Kau berikan ia senyum Yang indah..
Jangan jangan kamu sakiti hatinya
Jangan lagi.. sayang..
Jangan jangan kamu hancurkan cintanya
Jangan lagi.. sayang..
Sedangkan bunga tak ingin layu
Sedangkan hujan bernyanyi merdu
Jangan jangan lagi
Kau redupkan cinta yang indah ini
Jangan kamu bersedih sayang
Esok kan berganti sayang
Masih ada lagi sayang Baginya..
Kau nyanyikan lagu, sayang
Tentang rembulan yang indah
Semua lagu-lagu indah Darimu
Kau berikan ia mimpi
Kau berikan ia senyum Yang indah..
Jangan jangan kamu sakiti hatinya
Jangan lagi.. sayang..
Jangan jangan kamu hancurkan cintanya
Jangan lagi.. sayang..
Sedangkan bunga tak ingin layu
Sedangkan hujan bernyanyi merdu
Jangan jangan lagi
Kau redupkan cinta yang indah ini


Sunyinya malam ini
Sepi tiada berbintang
Ku dengar sayup-sayup
Engkau memanggil namaku

Jauhnya sekarang kamu dariku
Entah kapan kita bertemu
Nasibmu dan nasibku begini Biarlah..

Ku tahu engkau
Masih sayang pada diriku
Kaupun tahu aku
Sayang hanya padamu

Walau kita tak mungkin bersatu
Biarlah saling bercumbu
Nasibmu dan nasibku begini Biarlah..

Kau tanya rembulan Apa kata hatiku
Kau tanyalah sang bintang Rindunya hati..

Walau langit takkan runtuh sayang
Walau bumi jadi dua sayang
Hatiku dan hatimu tak mungkin Berpisah..








Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang senang terhempas seketika
Malapetaka seakan berlinang

Berita menggelegar saya terima
Kekasih berpulang tuk selamanya
Hancur luluh rasa jiwa dan raga
Tak percaya tapi nyata

Aku bersimpuh di sisi jasad membeku
Doa nrimo dan air mata
S’gala dosaku mohonkan ampunanNya
Seakan terjawab dan Kau terima

Kapanlah lagi kita kan bercanda
Kapan lagi bermanja
Kapanlah lagi nyanyi bersama lagi
Kapan oh kapan lagi..
Tiada hari seindah dahulu lagi
Tiada mungkin kembali
Tiada nama seharum namamu lagi
Tiada, tiada ‘Bing’ lagi






Di dalam hatiku menangis
Bila ku mengenang dirimu sayang
Kini jauh sudah cita-cita hati
Selama ini ku rindu

Tiada belai kasih sayangmu
Tiada senyum yang anggun lagi
Berat dilema hatiku kini
Tanpa dirimu di sisiku

Kini ku mengenang dirimu
Aku gelisah selalu
Jangan kamu lupakan diriku
Berita ku harap darimu

Tiada belai kasih sayangmu
Tiada senyum yang anggun lagi
Berat dilema hatiku kini
Tanpa dirimu di sisiku

Kini ku mengenang dirimu
Aku gelisah selalu
Jangan kamu lupakan diriku
Berita ku harap darimu





Di lembah yang berlumpur dan bernoda
Di sanalah sekarang engkau berada
Mengapa oh mengapa Aku tak percaya

Dulu pernah ku mengagumimu
Sekarang pun tetap mengharapkanmu
Mengapa oh mengapa Tak perlu bertanya

Andaikan mungkin
Ingin saya mengajak kamu kembali
Seperti waktu itu
Tinggalkan saja
Dan lupakan semua yang terjadi
Anggaplah angin lalu..

Sampai kapankah kamu terus begini
Mungkinkah lagu ini terus begini
Mengapa oh mengapa Aku tak percaya

Andaikan mungkin
Ingin saya mengajak kamu kembali
Seperti waktu itu Tinggalkan saja
Dan lupakan semua yang terjadi
Anggaplah angin lalu..





Sekuntum bunga indah yang sedang mekar
Selalu merindukan sinar surya
Selalu merindukan jatuhnya embun
Sepertiku yang selalu menunggumu

Tanpamu apa artinya Tanpamu serasa hampa
Gairah hidup kan musnah Selamanya
Denganmu saya merasa
Denganmu niscaya kan nyata
Impian hidup senang Terbayang nyata

Bila ku sedang pilu kamu menghiburku
Kau buat saya tersenyum kembali
Bila ku ingin manja engkau segera
Membelaiku dengan cinta dan kasihmu

Tanpamu apa artinya Tanpamu serasa hampa
Gairah hidup kan musnah Selamanya
Denganmu saya merasa
Denganmu niscaya kan nyata
Impian hidup senang Terbayang nyata








Memang pengecap tak bertulang
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung s’ribu janji
Lain di bibir lain di hati

Aku pergi takkan lama
Hanya satu hari saja
S’ribu tahun tak lama
Hanya sekejap saja
Kita kan berjumpa pulang

Memang pengecap tak bertulang
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung s’ribu janji
Lain di bibir lain di hati

Aku pergi takkan lama
Hanya satu hari saja
S’ribu tahun tak lama
Hanya sekejap saja
Kita kan berjumpa pulang..







Angin Malam

Berhembus angin malam
Mencengkam menghempas
Membelai wajah ayu
Itulah kenangan yang terakhir darimu

Kudekati dirimu kamu diam
Tersungging senyuman di bibirmu
Itulah senyuman yang terakhir darimu

Seiring gemuruh angin
Meniup daun-daun
Alam yang jadi saksi
Kau serahkan jiwa raga

Angin tetap berhembus
Tak henti

Walaupun hingga selesai hayatku
Tapi tak lagi kamu berada di sisiku
Oh... angin malam bawalah daku
Kepadanya... oh... oh...







Dimana….akan ku cari
Aku menangis seorang diri
Hatiku ingin slalu bertemu
Untukmu saya bernyanyi
Untuk ayah tercinta, saya ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, saya ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..

Lihatlah… hari berganti
Namun tiada seindah dahulu
Datanglah saya ingin bertemu
Untukmu saya bernyanyi
Untuk ayah tercinta, saya ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, saya ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..

Datanglah saya ingin bertemu
Untukmu saya bernyanyi
Untuk ayah tercinta, saya ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku….
Ayah dengarkanlah, saya ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…..




Bila Bulan Bicara

Bulan sabit
Yang jatuh dipelataran
Bintang redup
Tanpa cahaya gemintang
Langkah tanpa arah
Sesat di jalan yang terang
Aku yang terlena dibuai pelukan dosa

Chorus:
Ingin pulang membalut luka hatimu
Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kamu berikan

Air mata nrimo jatuh di sudut bibir mu
Tak terlintas dendam di bening mata indah mu
Aku yang merasa sangat berdosa pada mu
Masih pantaskah mendampingi mu

Reff :
Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau hingga selesai nanti
Cukup derita hingga disini


Cinta

ke gurun engkau ikut
ke kutub engkau turut
bersama sehidup semati

demikian kamu ucapkan janji
menangis kita berdua
tertawa bersama...

tapi sekarang apa terjadi
segalanya kamu tak perduli lagi
yang lebih menghancurkan kalbu
kamu bercumbu di depanku

oh, Tuhan tunjukkanlah
dosa dan SALAHKU
mudahnya ia buat janji
semudah ia ingkar janji
alangkah kejamnya cinta
alangkah pedihnya...

ooh, kejam... ooh, pedih
cinta oh cinta... ooh, kejam
ooh, pedih cinta oh cinta



Kharisma Cinta

Cinta... sekarang kamu tiba jua
melanda dua insane dirimu...diriku

cinta... sungguh indah c'ritamu
dunia terasa hampa kalau kamu tiada

hati-hati cinta
juga sanggup membawa duka...
batas bulat yang slalu
sanggup membawa suka...

demi dikau... yang kusayang
demi kasih ... yang kudamba selalu
sayang...

tiada seindah kasih sayang
cinta suci lagusyahdu merdu

tiada seindah kharismanya
pabila kamu tahu cinta itu suci







Kini Baru Kau Rasa

kau anggap cinta hanya sandiwara
hanya tawa dan canda hanya pelipur lara
nanti juga kan sirna

sekarang kamu rasa pahit getirnya cinta
mengapa kamu lepaskan sekarang jadi sesalan
kasih entah dimana

sekarang kamu selusuri jalan-jalan memorie
kamu harapkan bertemu kekasih yang kamu rindu
tiada sanggup kamu lupa wajah dan senyumannya
s'makin usang kamu coba melupakan dirinya
s'makin dalam kamu rasa

bukit berbunga endefooT berdua

kamu selalu kesana seakan ia disana
menantikan dirimu
terbayang-bayang anggun dalam kenangan

sekarang gres kamu rasa kasih tiada duanya
cinta tiada taranya

s'makin usang kamu coba
melupakan dirinya
s'makin dalam kamu rasa....

Kucari Jalan Terbaik

Sepanjang kita masih
terus begini
takkan pernah ada damai
bersenandung
kemesraan antara kita berdua
bahwasanya keterpaksaan saja

senyum dan tawa hanya
sekedar saja
sebagai pelengkap
sandiwara
berawal dari manisnya
kasih sayang
terlanjur kita hanyut
dan terbuai

kucoba bertahan
mendampingi dirimu
walau kadang kala
tak seiring jalan
kucari dan selalu kucari
jalan terbaik
semoga tiada penyesalan
dan air mata



Gubahanku

Ku tuliskan lagu ini
Ku persembahkan pada mu
Walau tiada indah
Syair lagu yang ku gubah

Kuingatkan kepada mu
Akan akad mu pada ku
Hanyalah satu pinta ku
Janganlah kamu lupakan daku

Walau apa yang terjadi
Tabahkan hati mu selalu
Jangan hingga kamu tergoda
Mulut anggun nan berbisa

Bertahun kita berpisah
Sewindu terasa sudah
Duhai gadis pujaan ku
Cinta ku hanya pada mu








Pengertian

Jiwa ku sekarang Oh sebagai burung hai
Mata terlepas Badan terkurung

Di kandang emas Tapi saya tak bebas
Ingin ku lepas Ke alam luas

Betapa senang Kini ku dapat
Merasakan nikmat Alam semesta

Cukuplah rasanya Semua derita
Keperlaraskan dalam Segala duka

Kini masanya Aku hidup bebas

Ingin hati ku oh Mencurahkan rasa
Kepada orang Yang mengerti jiwa

Jiwa ku sekarang Bagai hamba seni hai
Semoga mitra ku Dapat mengerti








Pergi Untuk Kembali

Walaupun langit pada malam itu
Bermandikan cahaya bintang
Bulan pun bersinar, betapa indahnya
Namun menambah kepedihan

Ku akan pergi meninggalkan dirimu
Menyusuri liku hidupku
Janganlah kamu bimbang dan jangan kamu ragu
Berikanlah senyuman padaku....

Selamat tinggal kasih hingga kita jumpa lagi
Aku pergi tak kan lama
Hanya sekejab saja ku akan kembali lagi
Asalkan engkau tetap menanti...













Sayang Bilang Sayang

Sayang bilang saying jangan kamu malu
diri ini ingin kamu jawab sejujurnya...
apapun yang kamu katakan ooh...aku terima
bila...bila kumenunggu

cinta bilang cinta jangan kamu ragu
hati ini tak sabar...
tak sabar... menunggumu
berjuta bintang disana
mmm....tak kan kuhiraukan
ooh... bila...bila rinduku

mungkinkah engkau dan aku
akan...bersatu
sedangkan antara kita
ooh...saling berbeda
ooh...jangan jangan katakan
ooh... jangan janganlah sayang
rindu hati ini aduh...aduh
tak tahan lagi...






Sepanjang Jalan Kenangan oleh: Broery Marantika

Sengaja saya tiba ke kotamu
Lama nian tidak bertemu
Ingin diriku mengulang kembali
Berjalan jalan bagai tahun lalu

Walau diriku sekarang tlah berdua
Dirimupun tiada berbeda
Namun kenangan spanjang jalan itu
Tak mungkin lepas dari ingatanku

Sepanjang jalan kenangan
Kita slalu bergandeng tangan
Sepanjang jalan kenangan
Kau peluk diriku mesra
Hujan yang rintik rintik
Di awal bulan itu
Menambah nikmatnya malam syahdu










Widuri

Di suatu senja Di isu terkini yang lalu
Ketika itu hujan rintik Terpukau aku
Menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum Ku meratapi diri
Tak tahu apakah erti senyummu

Dengan mengusap titik airmata
Engkau bisikkan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu

Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri…. Indah bagai lukisan
Widuri…..Bukalah pintu hati untukku
Widuri…..Ku akan menyayangi
(Widuri oh widuri)
(Ku selalu menyayangi)





AKU TAK INGIN DIMADU ( NIA DANIATY )

IBU MAAFKAN AKU
YANG TAK PERNAH
BERSIMPUH DI KAKIMU
AKU ANAKMU YANG SATU
YANG TAK PERNAH
MENDENGAR NASIHATMU
*
IBU BENAR KATAMU
AGAR AKU JANGAN MEMILIH DIA
KINI AKUPUN MENYADARI
DIA YANG KUCINTA MENYIMPAN DUSTA
GAUN BIRU PENGANTIN
UNTUK APA DIA BERIKAN
CINCIN EMAS PENGIKAT
UNTUK APA DIA SELIPKAN
SEPATU DARI KACA
UNTUK APA DIA BELIKAN
BENCI AKU DIA ADA YANG PUNYA

RANJANG BIRU PENGANTIN
UNTUK APA DIA PILIHKAN
BULAN MADU KE BALI
UNTUK APA DIA JANJIKAN
UANG DISAMPUL MERAH
UNTUK APA DIA TITIPKAN
BILA HATIMU BERCABANG DUA
KEMBALI KE *

BIAR KUCARI JALAN HIDUPKU ( NIA DANIATY )

DARI MANA KAU BANGUN RUMAH BERTINGKAT YANG MEGAH,
DARIMANA KAU BELI MOBIL MEWAH,
KU TAK INGIN KAU SELALU BERSANDIWARA,
LEBIH BAIK KAU TERBUKA DAN HIDUP SEADANYA

*
DARIMANA KAU DAPAT PERMATA BERLAPIS EMAS,
DARIMANA KAU BAWA BAJU INDAH CINDERELLA,
BILA SEMUANYA KAU HALALKAN SEGALA CARA,
LEBIH BAIK KITA HIDUP DIDESA

**
BIAR KU MAKAN HANYA SEHARI SEKALI,
BIAR KU TIDUR BERKASUR KAIN JERAMI,
BIAR KU HARUS BERTEDUH DIPINGGIR KALI,
ASAL ENGKAUKAN SELALU MENEMANI .....,
BIAR KUPAKAI PERHIASAN IMITASI,
BIAR SETIAP HARI KU HARUS MENUMBUK PADI,
BIAR DIRIMU HANYA SEORANG PETANI,
ASAL ENGKAU SETIA SAMPAI MATI

                                  KEMBALI KE *,**


BUKALAH HATIMU ( NIA DANIATY )

IBU DAN BAPA DULU BERPESAN,
JANGAN PERNAH KAU SISAKAN NASI,
MASIH SERIBU TANGAN MEMINTA,
TIDAK SEMUANYA SAMA NASI

*
BUKAKANLAH JENDELA DAN PINTU
BILA KAU LIHAT TERBIT MATAHARI,
BUKAKANLAH PINTU HATIMU
BILA KAU DENGAR SUARA YANG MERINTIH

**
AKU INGIN BERTANYA AKU SIAPA YANG PUNYA,
TANGAN INI MEMINTA TIADA YANG PERDULI,
AKU TAK TAHU APA AYAH DAN IBU MENDENGARNYA,
AKUPUN MERINDUKAN BELAS KASIH DARIMU

KAIN YANG BEKAS JANGAN DIBUANG,
MASIH BANYAK YANG TAK TAHAN DINGIN,
KALAU SEBELAS KASIH DAN SAYANG,
KAN SELUSIN YANG LELAH MENGHAMPIRI

KEMBALI KE *,**




DIA SAHABAT KARIBKU( NIA DANIATY )

TAK SENGAJA AKU MELANGKAH DATANG KESINI,
TAK SENGAJA AKU MELIHAT KAUPUN DISINI,
TERKEJUTNYA AKU MELIHAT SIAPA DIA
BAGAI PERNAH AKU MENGENAL RAUT WAJAHNYA,
SAKIT HATIKU TAK TERPERIH MENGAPA ENGKAU BERDUSTA,
TAK PERCAYA TAPI MATAKU MELIHAT

DIA DIANA SAHABAT KARIBKU
DIA DIANA SAKITNYA HATIKU,
SEMUA TAHU ENGKAUPUN TAHU
DIA SAHABATKU,
DIA DIANA TEGANYA HATIMU


KEMBALI KEATAS







0 Response to "Bag 6 Lirik Lagu Kenangan Indonesia"

Total Pageviews